Minggu, 03 Mei 2015

Power of Wisdom

Yesus adalah Anak Tunggal Bapa dan Bapa sangat mengasihi - Nya. Ketika yang tunggal ini menjadi sulung, di antara banyak saudara, para saudara ini menjadi anak Bapa dan mendapat kasih yang sama seperti Bapa mengasihi Yesus.
      Roma 8 : 29
      Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk           
      menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara     

Karena itu kita harus menjadi serupa dengan gambaran Yesus, Saudara Sulung kita. Kita harus menjadi pribadi yang lemah lembut dan rendah hati seperti Yesus dan menyenangkan hati Bapa.

Ketika kita hidup dalam pribadi Yesus dan hidup dalam karakter Yesus, maka Yoh. 15 : 19 - 20 (link : http://alkitab.sabda.org/verse.php?book=Yoh&chapter=5&verse=19 ) akan terjadi dalam kehidupan kita. Bapa mengasihi putra - putri - Nya, karena itu Dia menunjukkan segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri supaya kita sebagai anak, heran akan perbuatan tangan Bapa kita.  Di dalam Yesus ada Pribadi yang lemah lembut dan penuh kuasa, oleh sebab itu kita harus hidup dalam Dia.

Saat kita belajar menjadi lemah - lembut dan hidup di dalam Dia, maka karakter - Nya akan hidup di dalam kita. Saat itulah orang lain dapat melihat bahwa di dalam hidup kita ada Tuhan dan Dia hidup di dalam kita ( Yoh 5 : 36 link : http://alkitab.sabda.org/verse.php?book=Yoh&chapter=5&verse=36). Itulah kesaksian yang sejati, saat orang lain dapat melihat karakter Ilahi di dalam hidup kita. 

Kita harus melakukan kebenaran, walaupun menyakitkan daging kita. Kebenaran tetaplah kebenaran yang harus dilakukan. Tuhan sendiri yang akan melihat kita saat kita hidup bersungguh - sungguh melakukan Firman Allah dalam hidup kita. Bila kita bersungguh - sungguh, Tuhan sendiri memperlengkapi kita dan disitulah Firman Allah yang hidup menjadi kenyataan; Allah turun tangan dan bekerja sama dengan kita.

Allah sendiri turun tangan dan menjadi hikmat bagi kita, karena kita lemah lembut dan rendah hati. I Korintus 1 : 30 mengatakan, " Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus,  yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus  kita."

Hikmat itu sebenarnya ada di mana - mana (Amsal 1 : 20-21, link : http://alkitab.sabda.org/verse.php?book=Ams&chapter=1&verse=20), dan memperoleh hikmat itu lebih dari memperoleh emas dan permata (Amsal 16 : 16 link : http://alkitab.sabda.org/verse.php?book=Ams&chapter=16&verse=16) karena hikmat itu adalah Tuhan sendiri (1 Kor 1 : 30). Namun, kita sering tidak mampu melihat hikmat karena kita tidak memiliki pribadi Kristus di dalam kita (Amsal 1 : 22, link http://alkitab.sabda.org/verse.php?book=Ams&chapter=1&verse=22), sehingga kita sering menyalahkan keadaan dan orang lain. Untuk itu kita harus ingat bahwa kita tidak boleh menghakimi, karena ukuran yang kita pakai akan dipakaikan kepada kita (Mat 7 : 2, link : http://alkitab.sabda.org/verse.php?book=Mat&chapter=7&verse=2).

Hikmat itu berada dalam Yesus dan dapat kita lihat saat kita hidup dalam karakter Yesus dan memiliki kuasa yang bekerja sampai kita dapat memperoleh hikmat. Kita harus hidup dalam kehendak Bapa, hidup dalam pribadi Kristus yang lemah lembut dan rendah hati, serta berbelas kasihan (Mat 12 : 7, link : http://alkitab.sabda.org/verse.php?book=Mat&chapter=12&verse=7). Kasih itu tidak hanya sekedar memberi, kita tidak bisa memberi tanpa mengasihi (1 Kor 13:3, link : http://alkitab.sabda.org/verse.php?book=1Kor&chapter=13&verse=3). Kasih yang sesungguhnya adalah pribadi Kristus sendiri, yang membuat kita tetap berdiri dalam kebenaran walaupun keadaan di sekeliling kita tidak mendukung kita, bahkan ketika kita dibenci dan dicaci - maki. Kasih adalah ketika Kristus hidup dalam diri kita. 

Sebenarnya, semua yang kita lakukan adalah bayangan dari pribadi Kristus itu sendiri. Kita harus menemukan pribadi - Nya dengan mengikuti Firman-Nya. Alkitab mengatakan dalam Mat 6 : 33," Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." Kerajaan Allah adalah pribadi Kristus itu sendiri.

Kita bisa mendapatkan hikmat hanya dengan mengenal Bapa. Firman berkata dalam Matius 11 : 25, 27 " Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Semua telah diserahkan kepada-Ku  oleh Bapa-Ku  dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. 

Di dalam Yesus terkandung semua harta hikmat dan pengetahuan (Kolose 2 : 3,9) dan berdiam segala kepenuhan Allah. Kita harus menjadi serupa dengan Kristus karena semua yang kita cari ada di dalam Dia.

Jadilah serupa dengan Kristus dan carilah hikmat dengan menjadi satu dengan karakter - Nya yang lemah lembut dan rendah hati, sampai kita dapat menemukan hikmat dalam kehidupan dan pekerjaan kita. Lewat itu seua akan muncul kesaksian dan nama Allah akan dipermuliakan. Allah turun tangan dan mujizat - Nya dinyatakan kepada kita. 

Amin !

Pdm. Handoko Pangarso
Minggu, 3 Mei 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar