Minggu, 26 April 2015

Gereja Yang Menjadi Mujizat


Kita masih berbicara tentang hikmat Ilahi, Divine Wisdom. Hikmat itu adalah untuk melihat, menimbang dan membedakan sesuatu, lalu mengambil keputusan yang tepat atau benar, yang datang dari Tuhan. 

Untuk melihat apakah seseorang penuh dengan hikmat Ilahi, pola pikirnya (kognitif), pola rasanya (afektif), pola tindakannya (motorik), dan responnya selalu berdasarkan kepada kebenaran. Komunikasinya pun selalu bernilai kebenaran.

Hikmat yang sempurna hanya ditemukan dalam Firman Tuhan.

Banyak gereja bicara tentang berkat, perlindungan, pemulihan. Tetapi bagaimana menjadi gereja yang membawa mujizat bagi orang lain? Sumber mujizat yaitu Kristus, ada dalam hidup setiap saudara, orang yang percaya. Kemampuan, hikmat dan kuasa itu ada dalam hidup saudara, tinggal bagaimana mengaplikasikan menjadi mujizat bagi tempat dimana kita berada. 

Perwira Kapernaum ini asalnya dari Roma. Bangsa Yahudi pernah dijajah Romawi. Seorang prajurit paling tidak memiliki 100 orang bawahan. Ia bukan seorang Yahudi, membuktikan bahwa Kingdom tidaklah eksklusif. Tuhan fokus pada pribadi ini sama seperti kepada saudara, bukan lagi sebagai penerima mujizat, tetapi menjadi mujizat dan berpengaruh ke seluruh muka bumi. 

Jemaat yang menjadi mujizat memiliki pola pikir sebagai berikut.
Pertama, bergaya hidup mengasihi (love). 
7:2Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati.
    7 :5      sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami."

Di sini kita bisa melihat bahwa perwira ini bisa mempedulikan bangsa yang bukan memberkati dia, bahkan orang yang tidak selevel atau atasannya.
Kalau saudara beriman, saudara dapat melihat Tuhan di setiap kejadian. Tetapi kalau saudara mengasihi dengan kasih Tuhan, orang dapat melihat Tuhan dalam hidup saudara.
Orang yang mengasihi pasti dikenal Tuhan. Orang yang dikenal Yesus pasti menuruti segala perintah Yesus. Kasih adalah satu - satunya kekuatan yang dapat merubah musuh dan menjadikannya teman. Yesus tergantung di kayu salib bukan karena kekuatan paku, tetapi karena kekuatan kasih-Nya.

Kedua, memiliki kerjasama yang baik

    7 : 3   Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.   

Coming together is a beginning. Keeping together is a process. Walking together is a success. Perhatikan kata sukses selalu memiliki huruf "u", yang melambangkan you, orang lain. Kita membutuhkan seorang dengan yang lain. Hanya berfokus pada diri sendiri tidak akan membukakan tujuan hidup kita yang sebenarnya. Kita perlu menghargai orang lain, siapapun dia.


Ketiga, percaya sepenuhnya hanya kepada Tuhan

    7 : 7    sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.

Seorang guide dapat dipercaya karena ia sudah pernah melalui medan yang akan ditempuh. Apalagi Tuhan, Ia tidak akan meninggalkan saudara. Apa saja Ia dapat lakukan. Sandarkan diri saudara sepenuhnya kepada kemampuan Tuhan, bukan kemampuan saudara. 


Ke empat, menghargai dan menghormati otoritas. 

   7 : 8   Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."

Bukti nyata adalah Yesus datang kepada Yohanes Pembaptis untuk dibaptis. Terkadang kita tidak menghargai orang lain dengan apa yang dikerjakannya. 


Kita tidak dipanggil sekedar bekerja untuk Tuhan, tetapi bekerja bersama Tuhan. Hati yang Tuhan pakai adalah hati yang berserah kepada-Nya. 

Pelipatgandaan mujizat adalah diberkati dan menjadi berkat. Diberi mujizat untuk membawa mujizat.

Hati yang Tuhan pakai adalah hati yang berserah kepada - Nya.


Selamat menjadi mujizat.



Minggu, 26 April 2015
Pdt. Eluzai Frengky Utana.

Minggu, 19 April 2015

Membangun Atmosfer Tuhan

Kuasa dan terobosan dalam kehidupan kristen seharusnya merupakan hal yang lumrah terjadi. Kalau hal ini menjadi asing, maka kekristenan telah menjauh dari keadaan normalnya. Tetapi ketika kita memohon kuasa, maka mengapa tiba - tiba macet ? Mengapa sesuatu yang kita harapkan tidak bekerja ?

Kita tidak sedang membangun sebuah wadah, tetapi atmosfer. 

Wahyu 4:11 "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan". Dalam bahasa Inggrisnya disebutkan to receive glory, honor and power. Tiga kata yaitu kemuliaan, hormat dan kuasa ini diteriakkan di sorga. Ketiganya ini adalah milik Tuhan. 

Kita mau kemuliaan-Nya, kuasa-Nya, tetapi kita seringkali gagal hidup dalam prinsip hormat. Setiap kali kita gagal masuk prinsip hormat ini, sebenarnya kita gagal masuk prinsip yang lain. Kemuliaan adalah bahasa teknis dari hadirat Allah.

Ini jelas diulang lagi dalam Ibrani 2 : 6-8. Ini adalah perkataan Daud yang diulang lagi oleh penulis Ibrani.
Ada orang  yang pernah memberi kesaksian di dalam suatu nas, katanya: "Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya, atau anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya untuk waktu yang singkat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat, segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya. "

Anda tidak bisa menerima kuasa Allah, kemuliaan Allah, tanpa menghormati Allah. Ini adalah bagian dari diri Allah. Jemaat yang tidak dibangun kultur hormatnya, jemaat tersebut banjir persoalan, sakit - sakitan, tidak mengalami terobosan. Dimana ada rasa hormat, di situ ada kemuliaan Tuhan.

Apa itu rasa hormat ? Definisi mengatakan menghargai, memberi perhatian, memberi pengakuan, dsb. Sebenarnya lawan dari kata hormat adalah merendahkan. Begitu ada rasa hormat, semua baik - baik saja. Hidup dalam prinsip hormat ini, menarik hati Tuhan.

Ada 5 sasaran hormat yang disebutkan oleh Alkitab.
Pertama, kepada Tuhan. 
Kedua, pria menghormati wanita dan wanita menghormati pria.
Ketiga, orang yang dipimpin menghormati pemimpinnya. 
Keempat, anak - anak menghormati orang tuanya. Dalam Keluaran 20 dikatakan hormati orang tuamu. Kata menghormati ini ternyata menjadi satu dengan kata kemuliaan.
Kelima adalah menghormati perkataanmu sendiri.

Saat anda memiliki kelima sasaran hormat ini, anda dekat dengan kuasa dan kemuliaan Allah.

Hormat kepada Tuhan.
Apa itu menghormati Tuhan ?
1. Memberi tempat dan kedudukan yang benar untuk Allah sebagai Tuan (1 Petr 3:15). 
Allah sebagai Tuan adalah penguasa mutlak atas hidupmu. Menjauhkan diri dari pengaturan Tuhan sama dengan tidak setuju dengan posisinya sebagai Tuan.
2. Menghargai pendapat dan pilihan-Nya sebagai hal yang penting. 
3. Mengakui Dia di dalam segala laku kita (Amsal 3 :6). 

Bilangan 25 : 11. "Pinehas, anak Eleazar, anak imam Harun, telah menyurutkan murka-Ku dari pada orang Israel, oleh karena ia begitu giat membela kehormatan-Ku di tengah-tengah mereka, sehingga tidaklah Kuhabisi orang Israel dalam cemburu-Ku. "
Kenapa Pinehas memiliki kekuatan untuk membatalkan penghukuman Allah ? Karena ia begitu giat membela kehormatan Allah ditengah bangsa Israel. Allah bahkan memberikan perjanjian keselamatan.

1 Samuel 2 : 30. Anak Imam Eli membatalkan berkat Tuhan. Dari selamat berubah menjadi kutuk. "Sebab  siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah". Berkat Kristus sudah meluncur, tetapi kita sendiri yang membatalkannya.

Maleakhi 2 : 2a. "Jika kamu tidak mendengarkan dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman Tuhan semesta alam, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat - berkatmu menjadi kutuk."
Bahasa aslinya adalah menahan berkat. 

Matius 13: 57 - 58. "Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada 
mereka:"Seorang nabi dihormati dimana - mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan 
di rumahnya." Dan karena ketidakpercayaan  mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.

Sikap tidak menghormati menghambat breakthrough. 
Sikap apa saja yang tidak menghormati Tuhan ?
1. Kekuatiran dan takut. Tuhan sudah ada di masa depanmu. Umumnya apa yang  anda kuatirkan tidak terjadi.
2. Merasa sanggup. 
3. Merancang sesuatu tanpa melibatkan Tuhan. Seharusnya kita katakan "kalau Tuhan mengijinkan".
4. Tidak taat. Ketaatan merupakan bagian penghormatan.
5. Tidak membenci dosa. Kita seringkali membenci akibat dosa, bukan dosa itu sendiri.

Satu hal yang penting untuk mengembangkan atmosfer kemuliaan, yaitu rasa hormat kepada Allah. 

Pdt. Cornelius Wing.
Minggu, 19 April 2015

Minggu, 12 April 2015

Summer of Devine Wisdom

Hal yang terutama agar kita dapat mengalahkan setiap pergumulan, melihat segala solusi dan jawaban, untuk kita agar dapat memiliki suatu pengharapan akan masa depan, kita memerlukan hikmat. 

Salomo dikenal sebagai raja yang penuh dengan hikmat. Salomo berdoa meminta roh hikmat dan pengertian saat memulai karirnya sebagai raja Israel. Apa yang diminta Salomo ini menyenangkan hati Tuhan, sehingga Tuhan memberikan tidak saja hati yang penuh hikmat dan pengertian, tetapi juga kekayaan, kemuliaan sehingga tidak pernah ada orang seperti Salomo di muka bumi (1 Raja - raja 3 : 12-13).

Salomo dengan segala kemuliaan yang Tuhan berikan, membuat banyak orang kagum, termasuk ratu Syeba. Tidak hanya bait Allah yang sangat megah, tetapi juga keputusan - keputusan yang dibuatnya adalah yang terbaik. Demikian juga gereja tidak hanya dilihat dari kemegahan gedung, tetapi juga tiap orang yang ada di dalamnya memiliki spirit of excellence dan extraordinary. Apapun pelayanannya dilakukan dengan kesungguhan hati untuk melakukan yang terbaik untuk kemuliaan Tuhan. Sayang sekali Salomo berubah setia, dan membelokkan hatinya pada dewa - dewa baal. Dan akhirnya Tuhan sendiri mengoyakkan kerajaan Salomo (1Raja2 11:11). Salomo memulai memimpin kerajaannya dengan hikmat dan pengertiannya, tetapi tidak mengakhirinya dengan  baik. Hari ini kita memerlukan lebih dari sekedar hikmat dan pengertian.

Hikmat yang bagaimana yang kita perlukan ? Kita mau belajar dari Kristus yang memiliki hikmat Ilahi, yang jauh melampaui hikmat manusia. 

Tuhan seperti apa yang kepadanya kita sembah ? Kristus telah bangkit dari antara orang mati dan mengalahkan maut. Keyakinan kita kepada Kristus tidak sia - sia, karena Kristus telah memiliki hikmat yang lebih dari segala hikmat yang ada. Seperti dikatakan dalam 1 Korintus 15:14 "Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu."

Yesaya 11 : 1 - 2. Jauh sebelum Yesus lahir, Yesaya menubuatkan kedatangan Raja Damai. "Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN". 

Kristus, Raja Damai, memiliki 6 hikmat. Roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan. Hal ini terbukti ketika Kristus tetap taat bahkan saat naik ke kayu salib, disalibkan, bahkan turun ke dunia orang mati. Ia tidak pernah menyimpang dari jalan yang sudah ditentukan Bapa, meskipun untuk itu Ia bergumul sangat kuat sampai mengeluarkan keringat darah. Hal ini tidak membuat Yesus mundur, tetapi Ia tetap minum cawan pahit itu. 

Apa yang diperlukan untuk mendapatkan 6 hikmat Kristus ?
1. Kita perlu mengenal Kristus dengan benar. Ef 1 : 17 "dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar".  

Takut akan Tuhan tidak akan pernah ada kalau kita tidak pernah mulai mengenal Dia dengan benar. Takut akan Tuhan tidak sama dengan rasa takut terhadap iblis. Iblis memberi kita roh ketakutan. Saat kita memiliki roh hikmat dan pengertian, kita bisa hebat, tetapi kita perlu mengenal Dia dan hidup takut akan Tuhan. Sehingga kita dapat memulai dan juga mengakhiri setiap pertandingan dengan baik.

2. Tinggal didalam Kristus. Yohanes 15 : 7. "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya". Setiap permintaan kita ada satu agenda pasti, bukan untuk kemuliaan kita tetapi untuk kemuliaan Tuhan. Tuhan sangat senang bila kita berbuah banyak. 

Sepasang sarung tangan hebat dapat mengoperasi penderita kanker, mengendarai kapal tempur, membuat orang jadi cantik. Apakah sarung tangan ini ajaib ? Sarung tangan hanya dapat melakukan apa saja saat ia tinggal di dalam tangan. Untuk menjadi hebat, kuncinya hanyalah tinggal di dalam Kristus. Sejak awal penciptaan manusia memiliki satu hal yang berbeda dari makhluk ciptaan lainnya, yaitu roh. Roh itu bersifat tanpa batas. Setiap kita diberikan kemampuan untuk keluar dari batas - batas. Apa yang membatasi kita ? Cara berpikir kita. Tinggal di dalam Tuhan maka kita akan berbuah banyak, tanpa batas. Ini yang membedakan kita dengan orang yang belum percaya. 

Pastikan dengan siapa kita bermitra. Imanuel artinya Allah menyertai kita, Allah yang ada bersama - sama kita, bukan di luar kita. Setiap keterbatasan yang muncul tidak akan lagi sebagai suatu kendala, tetapi keterbatasan merupakan sarana Tuhan melakukan hal yang tidak terbatas. 


3. Mengasihi Allah dan sesama. Orang yang mengenal Allah itu orang yang bisa mengasihi. Allah adalah kasih. 1 Yoh 4 : 7-8. "Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah ; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah."
Mengenal Allah ada wujudnya. Tidak mungkin orang yang mengenal Allah tidak melakukan apa - apa.  Tuhan katakan kalau kita tidak mengampuni dan mengasihi saudara kita, kita tidak dapat mengenal Tuhan. 1 Kor 13 : 1-7 memberikan penjelasan yang baik tentang Kasih. Di ayat 3 dikatakan, "Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, t  bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku." 

Kasih itu lebih dari sekedar memberi. Kasih itu keluar dari hati, melampaui segala sesuatu.  
Kasih lebih utama dari segala sesuatu. Petrus bertanya kepada Yesus berapa kali kita harus mengampuni dan Yesus katakan tujuhpuluh kali tujuh kali (Mat 18 : 21-22). Yesus berkorban di kayu salib yang merupakan pengampunan tanpa batas atas hidup kita. Jangan katakan kita mengasihi Tuhan jikalau kita tidak dapat mengampuni dan mengasihi saudara kita.

Kasih membuat kita puas. Yoh.4:13-14 barang siapa minum air ini, ia akan haus lagi. Dunia tidak akan memuaskan kita. Saat kita meraih harta, kesuksesan, kita akan merasa kosong dan haus lagi. Tetapi barang siapa minum air yang Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus lagi, bahkan ia menjadi mata air. Yang dimaksud dengan mata air adalah kasih. Kejarlah kasih. Tujuan Allah membentuk kita untuk kemuliaan Tuhan. Saat kita berjalan bersama Tuhan dan kita berada di dalam Dia, Tuhan akan menyatakan kemuliaan-Nya yang lebih besar dari rancangan kita. Sekalipun kita harus melalui lembah - lembah, tetapi Tuhan berjanji akan membawa kita terus naik dan bukan turun.

Tidak ada yang lebih indah selain mengenal dan tinggal di dalam Dia , Allah yang mengasihi kita. Amin.


Pdm. Debora Meliawati