Mengetahui Firman
atau kebenaran lebih dulu, baru kebenaran itu akan memerdekakan kamu. Itulah
pentingnya kita harus mempelajari Firman Tuhan.
Saat kita
menghadapi masalah, cara kita menghadapi masalah itulah sebenarnya yang menjadi
masalah sesungguhnya.
Tuhan tidak
pernah memberi masalah kepada kita. Iblis lah yang mencobai kita, dengan seijin
Tuhan. Saat masalah datang, respon pertama yang muncul dari hati kita lah yang
menentukan jalan keluar apa yang akan kita pilih. Tuhan ingin tahu bagaimana
sikap hati kita, bagaimana kita menghadapi masalah. Kalau kita mengetahui
kebenaran, maka kebenaran itulah yang akan memberi kemerdekaan. Bukan kebenaran
yang memerdekaan, tetapi sejauh mana kita mengerti kebenaran itu.
Gereja dalam bahasa
Yunani disebut Eklesia. Banyak orang berkata eklesia berarti kumpulan orang –
orang yang dipanggil dari kegelapan menuju terang-Nya yang ajaib. Atau
sekumpulan orang yang berbagi kasih. Ada juga yang mengartikan sebagai gedung
gereja. Tetapi gereja lebih dari sekedar berkumpul dan sharing (atau malah
gossip ?).
Eklesia merupakan istilah militer,
sekumpulan pasukan yang terpilih, diutus
ke sebuah tempat untuk merubah atau mentransformasi tempat itu menjadi seperti
yang diinginkan pusat. Gereja harus memberi dampak perubahan bagi diri kita
dan lingkungan kita untuk menjadi seperti Kristus.
Ada yang harus
kita ketahui untuk masuk ke dalam tanah Perjanjian.
1. Jalan Tuhan bukan jalan yang instan.
Keluaran 13 : 17-18. Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak
menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang
paling dekat; sebab firman Allah: "Jangan-jangan bangsa itu menyesal,
apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir. Tetapi Allah menuntun bangsa
itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke Laut Teberau. Dengan siap
sedia berperang berjalanlah
orang Israel dari tanah Mesir. Bangsa
Israel dijajah 430 tahun, mental mereka berubah. Mereka tidak terlatih untuk
perang, meskipun mereka keluar dari Mesir dengan semangat berperang. Tapi Tuhan
tahu, bahwa mereka tidak sanggup, sehingga Tuhan membawa mereka memutar melalui
padang gurun.
Dalam Ulangan 8 : 2. “Ingatlah
kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di
padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan
mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah
engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.”
Tuhan fokus pada apa yang di
dalam diri kita, supaya kita rendah hati dan bergantung kepada Allah. Kuncinya
adalah jangan menyerah. Ikuti proses Tuhan, meskipun sakit, Tuhan menyembuhkan
pada akar masalah kita.
Dalam Keluaran 14 : 10 – 14, ketika bangsa
Israel menghadapi laut Teberau di depan mata dan pasukan Mesir di belakangnya,
mereka ketakutan dan berseru – seru kepada Tuhan. “Ketika
Firaun telah dekat, orang Israel menoleh, maka tampaklah orang Mesir bergerak
menyusul mereka. Lalu sangat ketakutanlah orang Israel dan mereka berseru-seru kepada
TUHAN”. Bertahun – tahun
mereka dilindungi, disertai Tuhan, walaupun mereka dalam penjajahan. Tak ada
satu tulahpun yang menyentuh orang Israel. Ketika masalah datang dari depan dan
belakang, mereka bersungut – sungut,
mengomel kepada Tuhan. Oleh karena itu Tuhan berfirman, “Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu
akan diam saja”!!
Yesaya 30
: 15. Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus,
Allah Israel: "Dengan bertobat
dan tinggal diam kamu akan
diselamatkan, dalam tinggal tenang
dan percaya terletak
kekuatanmu." Saat kita masuk dalam sebuah proses, Alkitab berkata, “Diam,
Akulah Tuhan yang akan memberikan jalah keluar.” Hancur hati dulu di hadapan
Tuhan, baru bereskan hubungan dengan sesama. Mengandalkan manusia hanya akan
membuat kita kecewa. Kita dipersiapkan untuk menjadi pasukan yang mata dan hati
hanya tertuju kepada Tuhan.
Passion
determine your calling, and your calling determine your destiny.
Gairahmu akan menentukan panggilanmu. Dan panggilanmu itu akan menentukan ujung
perjalanan hidupmu.
Nusa Dua, 8 Maret
2015
Pdm. Yosua Andik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar